http://komputerantip.blogspot.com/2014/02/SOFTWARE.html
Pohon yang Paling Beracun
Pohon Paling Beracun Di Dunia
Pohon beracun di dunia ini tentu sangat banyak dan sebagian besar belum ditemukan keberadaannya. Beberapa Dari pohon Paling beracun tersebut, inilah Pohon Paling beracun didunia
English Yew
English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata, adalah salah satu pohon mematikan di muka bumi. Pohon yang
hijau rimbun ini umum ditemukan di Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini
dianggap sebagai pohon aneh, karena seluruh bagiannya sangat beracun
kecuali kulit buahnya.
Karena racunnya memabukkan dan menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk proses aborsi yang umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya adalah taxine atau taxane dengan rumus molekul C20H36. Taxine merupakan suatu alkaloid
pemicu terjadinya serangan jantung. Racun tumbuhan ini beraksi dengan
cepat dan sampai saat ini belum ditemukan penawarnya. Struktur Taxane
seperti pada Gambar.
Pada manusia dosis mematikan dilaporkan antara 50 dan 100
gram. Kayu tumbuhan ini juga beracun. Beberapa pembuat busur dianggap
telah meninggal akibat penanganan kayu dalam kerajinan mereka.
Oleander dengan nama Latin Nerium olaeander adalah salah satu tanaman yang juga mematikan. Tanaman ini juga diketahui populer sebagai tanaman semak untuk hiasan. Banyak nama diberikan kepada bunga yang satu ini seperti zakum (Turki), zaqqum (Arab), arali (Tamil), jia zhu tao (Cina), atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga mentega.
Sebutan ini tampaknya berasal dari kata “Olea” yang dalam Bahasa Latin bermakna oil atau berminyak. Mungkin agak kurang enak didengar
jika namanya menjadi “bunga minyak”, makanya disebut dengan bunga
mentega. Tanaman ini dikenal akan kemampuannya memproduksi minyak principle bisa memenuhi lahan sekitar tempatnya tumbuh. orang Sunda sendiri menyebutnya kere atau jure.
Hanya satu daun dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa dan keracunan yang
fatal bisa diakibatkan oleh kontak dengan rantingnya, bunga, dan
buahnya. Tanaman ini mengandung sejumlah jenis racun meskipun telah
dikeringkan, termasuk nerioside, rosagenin, oleandroside, saponins, dan viscus glycosides. zat-zat tersebut merupakan zat yang dapat menyebabkan perlambatan denyut jantung dan gagal jantung.
Racun-racun tersebut terdapat pada semua bagian tanaman,
namun umumnya terkonsentrasi pada bagian getah yang tampilannya berwarna putih
seperti susu. Jika memapar kulit manusia, getah ini bisa menghalangi reseptor
luar kulit manusia sehingga menyebabkan kulit jadi kebas atau mati rasa.
Meski tanaman ini berasal dari daerah Mediterania dan
Asia, tapi saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Keracunan ini juga
diketahui juga umum terjadi pada kuda dan hewan ternak lainnya. Sekali menginfeksi,
oleander secara simultan menyerang sistem kesadaran, sistem syaraf jantung, dan
sistem pencernaan.
Cara pengobatan akibat keracunan Oleander ini adalah
dengan merangsang muntah (induced vomitting), pembilasan lambung (gastric
lavage), dan pemberian norit (activated charcoal). Permberian norit ini
dimaksudkan untuk mengikat zat beracun tersebut sehingga menjadi netral untuk
dikeluarkan dari tubuh. Cara yang perlu segera ditempuh, apabila perangsangan
muntah tidak berhasil dilakukan, adalah dengan pemberian digoxin immune fab,
suatu obat produksi dari GlaxoSmithKline.
Walaupun demikian, racun oleander tak mempan terhadap
beberapa jenis hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Hewan-hewan
tersebut menjadikan tanaman oleander sebagai sumber pakan mereka. Sebut saja
ulat bulu oranye oleander caterpillar dengan bulu-bulunya yang hitam dan tawon
oleander (Syntomeida epilais).
Keduanya termasuk kebal terhadap oleander dan bertahan
hidup dengan cara memakan bagian bubuk kayu di sekitar jaringan vena daun
oleander dan menghindari seratnya. Sementara kupu-kupu gagak atau common crow
butterfly (Euploea core) memodifikasi racun oleander untuk menjadikan tubuhnya
tidak enak atau tidak menyenangkan bagi para pemangsa, khususnya kelompok
burung. Oleh sebab itu perlu berhati-hati, dalam memilih madu, sebab madu lebah
yang mengisap nektar dari bunga Oleander ini juga beracun untuk dikonsumsi.
Water hemlock
Water hemlock atau cikuta maculata dikenal sebagai
tanaman paling mematikan di Amerika Utara dan Eropa. Bunga, batang dan akar
tanaman ini mengandung suatu senyawa yang beracun disebut cicutoxin dan
sebagian besarnya terkonsentrasi diakar.
Walaupun dalam jumlah sedikit cicutoxin dapat menyebabkan
kejang-kejang kemudian diikuti dengan kematian jika tubuh tidak mampu bertahan
lagi. Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan atau fibrilasi
ventrikel dan dapat terjadi hanya beberapa jam setelah konsumsi.
Satu sampai dua gigitan akar tanaman sudah dapat
menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan akar tanaman ini menyerupai lobak atau
termasuk tanaman jenis umbi-umbian sehingga sering salah dikonsumsi ole
manusia. Tanaman ini, bukan hanya berbahaya bagi manusia tetapi pada hewan juga
misalnya sapi.
Water hemblock adalah tanaman tahunan yang tumbuh
didaerah berair dengan tinggi hingga 2,5 meter (8,2 kaki), memiliki bunga khas
hijau atau putih kecil disusun dalam bentuk payung (umbel). Hingga saat ini
belum ada obat penawar khusus untuk keracunan air hemlock dan pengobatan
terutama terdiri dari perawatan suportif.
Manchineel
Mungkin inilah pohon paling beracun di dunia. Sebuah
pohon bernama Manchineel diakui sebagai pohon paling beracun di dunia oleh
Guiness Records. Saking berbahayanya, pohon ini diberi papan peringatan yang
mencolok agar orang tidak mendekat.
Manchineel mengandung racun dalam berbagai level sehingga
dihimbau untuk menjaga jarak degan pohon itu. Buahnya mirip apel kecil, tapi
hanya menggigitnya satu kali Anda bisa masuk UGD. Tak heran buah itu dinamai
manzanita de la muerte alias buah kematian oleh Christopher Columbus.
Nicola H Strickland, konsultan radiologi, pernah menjadi
korban racun pada buahnya yang ternyata rasanya manis. "Lama-lama ada rasa
pedas aneh di mulut yang berkembang menjadi terbakar seperti tenggorokan
dirobek dan sesak nafas," tuturnya. Efeknya bertahan 2 jam yang membuatnya
tidak bisa menelan apapun dan butuh 8 jam untuk reda kembali ke normal.
Tak hanya buah, getah putih susu pada batangnya juga
sangat beracun yang setetesnya saja bisa menyebabkan kulit lecet, dermatitis, bengkak
atau luka bakar. Banyak traveller yang mengalaminya saat berteduh dari hujan di
bawah Manchineel karena tidak tahu bahayanya. Getah dari batang yang terbawa
tetesan hujan pun juga menyebabkan luka.
Manchineel berwana hijau terang, daun oval dan dapat
tumbuh setinggi 50 kaki serta menggunakan buah yang manis sebagai jebakan.
Jenis ini biasanya tumbuh di Bahama, Florida dan Karibia. Asap dari bagian
Manchineel yang terbakar bahkan juga bisa menyebabkan kebutaan sementara hingga
permanen.